468x60 Ads

Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

JAMAN KEKHALIFAHAN

0 komentar

JAMAN KEKHALIFAHAN

 Pengganti fungsi Nabi setelah wafat sebagai : Pemimpin Agama Islam , Kepala Negara, Pemimpin Pemerintahan, Perencana perekonomian, dan Panglima Perang disebut Khalifah. Yang keseluruhanya terdapat orang Khalifah, yaitu :
1. Khalifah Abu Bakar, 632 - 634 M
2. Khalifah Umar, 634 – 644 M
3. Khalifah Utsman, 644 – 656 M
4. Khalifah Ali, 656 -661 M

KhalifahAbu Bakar

 Beliau mendapat sebutan abu bakar as – Siddik, yang artinya orang yang jujur. Abu bakar juga disebut Amirul- Mu’minin, artinya panglima dari orang-orang yang percaya atau sisebut juga Imam, berarti Pemuka.
Berdasar kan ajaran Islam bahwa dunia ini terdiri dari : Dar- Al Islam = Daerah yang penduduknya sudah memeluk Islam, dan Dar Al Harb = Daerah perang yang selekas mungkin harus ditahlukkan dan harus memeluk islam.
Jasa-jasa khalifah Abu Bakar :632 – 634 M
 Dalam bidang kedunuawian :
1. Menaklukkan kembali suku bangsa Arab-Badui yang telah berpaling dari islam setelah nabi wafat. Dengan penaklukan itu, Negara islam yang didirikan oleh nabi trhindar dari keruntuhan.
2. Peletak dasar politik perluasan daerah Islam, yang kemudian dilanjutkan oleh khalif-khalif sesudah Abu Bakar.

Dalam bidang Agama :

1. Membasmi para Nabi Palsu, seperti : Mussaillama dan Tulaiha yang ingin mendirikan negara islam, dan merupakan bahaya besar bagi orang –orang islam. Dengan pembasmian itu maka agama islam terhindar dari perpecahan.
2. Atas perintah Abu Bakar untuk pertama kalinya dimulai pengumpulan ayat-ayat suci Al-qur’an unntuk dijadikan sebuah buku/kitab.
Pada tahun 634 Abu Bakar jatuh Sakit, tetapi sebelum meninggal dunia beliau menunjuk umar, orang “kuat” sebagai penggantinya.

Khalifah Umar : 634 -644 M

 Dibawah kekuasaan Khalif Umar kekuasaan islam selalu berkembang, beliau berhasil menalukkan syria dan sebagian Persia. Atas perintah beliau didirikan kota Fustat (Cairo). Sesudah 10 tahun khalifah Umar memegang pimpinan, pada tahun 644 dimasjid Medinah ia ditikam oleh seorang budak yang berasal dari persia bernama : Rahman Abu Auf. Sebelum meninggal beliau membentuk panitia pemilih khalifah baru yang diantaranya Ali dan Utsman.



Khalifah Utsman : 644- 656 M

 Dalam waktu 3 hari maka maka diantara 7 orang telah berhasil memilih Utsman sebagai Khalif. Beliau seorang yang saleh dari keluarga kaya keturunan bani Umayah. Tidak lama kenudian banyak orang yang tidak senang dengan kepemimpinanya, akibat fitnah. Utsman dituduh mementingkan Anggota keluarganya dalam kedudukan pemerintahanya yang ahirnya timbul pemberontakan dimana-mana, antara lain Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Abu Bakar.
 Sementara itu Utsman mengumpulkan wali-walinya antara lain gubernur Syria yaitu Mu’awiyah ibnu Abu Sufyan. Tetapi ahirnya kaum pemberontak berhasil masuk ke Madinah dan membunuh Utsman yang sedang membaca Al-Qur’an, yakni pada tgl 17 juni 656 M, sehingga Qur’an yang sedang dibaca kena darah.

Khalifah Ali : 656 – 661 M

 Didalam kekacacauan ketika Utsman terbunuh itu, Ali menantu Nabi muhammad berhasil membinasakan pemberontak-pemberontak dan kemudian diangkatlah ia sebagai Khalifah. Karena ragu-ragu untuk diam dinegri arab yang selalu bergolak, ia memindahkan kekhalifahan ke Kufa (Irak).
Sebagian diantara mereka menyetujui Ali sebagai khalif, sedang lainya memilih Mu’awiyah Ibnu Sufyan, yakni seorang keluarga dari utsman yang sedang menjabat gubernur di Syria untuk menjadi khalif.Dari sejak itu timbullah perang saudara diantara orang-orang Islam.Sehingga berakibat terbunuhnya khalifah ali oleh pengikutnya sendiri yang bernama Mu’awiyah Ibnu Muldjam ketika sedang bersembahyang subuh di masjid Jami’ di Irak.

 Empat orang khalifah pertama yaitu :Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali disebut : Al- Chulafaar-Rasyidun, yaitu khalif-khalif yang melalui jalan yang benar dan segala tindakanya selalu berunding dengan sahabat-sahabat nabi yang terkemuka. Mereka merupakan tauladan untuk waktu-waktu kemudian.
Setelah Al- Chulafaar-Rasidin berahir pengganti kekhalifahan adalah:
 -Khalifah Keluarga Umaiyah : 661 -750 M
 -Khalifah Keluarga Abbasiyah : 750 – 1258 M
 -Khalifah Cordoba :929 – 1031 M

Jaman keemasan kolifah Abbasiyah terjadi pada pmrthnHarun Al Rasyid : 786 – 809.
Berbagai kitab jaman kuno dari bahasa-bahasa Persi, Ibrani dan khususnya Yunani disalin dalam bahasa Arab dan tersebar di seluruh wilayah negara yang sangat luas.
 Pada jaman ini lahir sastrawan-sastrawan terkenal, filosof-filosof termashur dan ahli-ahli seni budaya, seperti : Ibnu Sina yang oleh orang Eropa disebut Avicena, Ia ahli dalam ilmu kedokteran, Ibnu Roshid seorang filosof dan ahli ilmu agama, al Kindi seorang sejarahwan Islam dan Omar Khayam seorang pujangga termashur.

1. Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, yang didunuia barat lebih dikenal dengan sebutan Avicenna, banyak mempelajari filsafat buah karaya aristoteles. Seabagai seorang tabib avecenna membuat sebuah Ensiklopedia ketabiban yang diberi judul Materia Medica, memuat lebih kurang 760 macam resep obat-obatan yang selanjutnya dijadikan dasar Ilmu ketabiban di Eropa dalam waktu yang cukup lama.
2. Al Kindi, adalah seorang yang banyak menulis tentang berbagai ilmu pengetahuan terutama ajaran-ajaran Plato.
3. Ibnu Rasyid, adalah seorang penerus filsafat Aristoteles. Ia berusaha mengembalikan ajaran Aristoteles yang lebih murni, lebih berdasar ilmu pengetahuan
dan lebih rasional. Berdasarkan hasil karya kedua tokoh inilah ajaran Aristoteles kemudian dipelajarai di Universitas dan Perancis.

Ahli di Bidang Seni Sastera Islam

 Dunia Islam tidak kekurangan ahli syair yang kenamaan di seluruh dunia. Dari antara mereka dapatlah dikemukakan nama-nama sebagai berikut :
1. Maulana Jalal Al-Din Rumi ( 1207 – 1273 ), seorang ahli tasawuf dan penyair Islam, yang dapat dibaca dalam bukunya yang bernama “Masnawi”.
Dewasa ini tiap-tiap Muslim yang hidup dalam semangat Islam tentu mengetahui cerita-cerita yang tertera dalam “ Masnawi” itu. Misalnya ceritera
“Umar dan Duta Besar Romawi” Sajak-sajaknya bertujuan untuk meniggalkan kesusilaan umat manusia dan memberi kepuasan batin kepada orang-orang yang membacanya, sehingga buku “Masnawi” itu tersebar keseluruh dunia lewat terjeamahan kedalam berpuluh-puluh bahasa asing. “Masnawi” itu adalah seakan-akan sebuah lautan yang luas sekali, yang memberikan jawaban kepada setiap orang, siapa saja, dari berbagai kecakapan. Pandangan-pandangannya melukiskan anggapan-anggapan dari setiap suku bangsa. Jiwanya adalah bebas, benci kepada ikatan-ikatan, cintanya kepada Kebenaran (Tuhan) memberi bimbingan kepada setiap orang.

2. Muhammad Iqbal ( 1873- 1938 ), penyair Islam dari Pakistan. Bukunya yang termashur ialah Djawed Nama, yang ditulisnya karena terpengaruh oleh
Bukunya Rumi , Masnawi tersebut. Dalam Djawed Nama Iqbal “Menjelajah” langit bersama-sama dengan “Rumi” dan bercakap-cakap dengan
Para arwah dari orang-orang suci yang telah meninggal dunia. Dengan demikian berkat bantuan Rumi, mengertilah Iqbal akan rahasia ciptaan Tuhan.
Sajak-sajak Iqbal dalam bukunya itu penuh mengandung tamsil dan makna yang hendak membangkitkan dunia timur dari gelap ke arah terang bendarang.

3. Firdausi (920-1020), penyair Persi yang terbesar. Dalam buku karangannya yang bernama Shah Nameh, ( Buku Raja-raja) terdiri dari 60.000 sajak,
Beliau melukiskan patriotisme dan kejayaan bangsa Persi, walaupun ditindas dan hampir dihancurkan oleh tentara Arab yang menyerbu ke negeri itu.
Demikianlah Shah Nameh itu tidak saja merupakan suatu epic yang sempurna bentuk sajaknya, tetapi juga merupakan suatu lambang patriotisme bangsa Persi dan lambang kebencian bangsa Persi terhadap penjajahan orang asing atas negerinya.

4. Omar Khayyan (meninggal dunia 1124), seorang ahli filosof bangsa Persi yang menuliskan filsafatnya itu dalam bentuk-bentuk quatrain. Bukunya yang
Bernama Rubaiyat, penuh dengan sajak-sajak yang indah. Etika (kesusilaan) yang diajarkanya didasarkan pada doktrin cinta kepada Tuhan. Beliau menganggap cinta kepada Tuhan itu sebagai nilai tertinggi dari semua nilai-nilai kehidupan, bahkan cinta kepada Tuhan itu adalah prinsip ari segala tindakan manusia. Hanya itu sajalah yang menentukan nilai moral dari hidup kita.
 Sudah barang tentu banyak lagi ahli syair yang kenamaan dari dunia Islam, tetapi cukuplah beberapa saja dikemukakan disini. Kebesaran-kebesaran mereka terbukti dari kedudukan-kedudukan yang diberikan kepada mereka, misalnya Etika Omar Khayyan adalah sejajar dengan etika dari
Kant dan Imam Al-Ghazali.

Download Now

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Reader Community

About Administrator

Foto Saya
perkembangan islam di indonesia
Lihat profil lengkapku