Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image >

Cara Membuat Daftar Isi di Blog

0 komentar


Cara pasang daftar isi otomatis di blogspot sangatlah mudah, Oke langsung saja mari mencoba untuk membuat daftar isi otomatis. Caranya adalah masuk ke blogspot- elemen halaman - tambah gagdet - tambah java script. Letaknya code dibawah ini disidebar anda pokoknya yang bisa ditambahi gagdet dan sesuaikan dengan selera anda. Berikut kode html untuk memasang daftar isi otomatis di blogspot. Silahkan copy paste kode berikut kedalam blogspot anda di bagian sidebar maupun footer pokoknya seenaknya dipandang aja nantinya.




Awal Kode


<div style="border: 1px solid #000; overflow: auto; height: 300px;">
 <script style="text/javascript" src="http://hensblog.googlecode.com/files/daftar_isi.js"></script>
 <script style="text/javascript">
var numposts = 1000;
 var showpostdate = false;
 var showpostsummary = false;
var numchars = 100;
 var standardstyling = true;
 </script>
 <script src="/feeds/posts/default?orderby=published&alt=json-in-script&max-results=999&callback=showrecentposts"></script>
 </div>


Akhir Kode


Sedikit keterangan dari saya:
 Tulisan code html yang diwarnai biru bisa anda ganti sesuai selera anda
var numposts = 1000; = merupakan banyak maxsimal jumlah postingan blog yang akan ditampilkan dalam daftar isi otomatis.
var numchars = 100; = merupakan jumlah maxsimal judul dalam daftar isi otomatis anda
 auto; height: 300px;"> = Merupakan tinggi dari daftar isi otomatis anda.






Sebelum mencoba cara diatas ada baiknya membaca keterangan di bawah ini:
So sekarang cobalah memasukan kode diatas kedalam blog anda. Namun perlu diketahui cara diatas memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan.


 Kekurangan dari daftar isi otomatis jika di pasang di blogspot
 1. Memperlama loading blog saat pengunjung masuk kedalam blog, namun ini berlaku hanya bagi blog yang memiliki banyak postingan. Kalau untuk blog yang memiliki postingan di bawah 100 menurut kami tidak masalah jika menggunakan daftar isi otomatis.
 2. Sesuai namanya, daftar isi otomatis tidak dapat mengurutkan judul daftar isi. Jadi semua postingan akan membaur menjadi satu, sangat tidak cocok bagi blog yang memiliki konten blog campuran. Namun untuk blog dengan satu topik bahasan tidak masalah.


 Kelebihan
 1. Mempermudah kita dalam melihat jumlah seluruh postingan kita, karena daftar isi otomatis secara otomatis mengurutkan postingan kita dengan nomer urut.
 2. Membuat kita lebih mudah melihat isi dari blog kita, terutama bagi pemilik blog dengan satu topik,




Cara pasang daftar isi manual di blogspot


 Berikut saya sertakan juga cara membuat datar isi manual, seperti yang dapat anda lihat disamping kanan blog ini. Pada bagian"istilah blogger" dan" semoga bermanfaat" berikut langsung saya copykan langsung dari blog saya sebagai contoh.


Awal code:
<div style="border: 0px solid rgb(153, 153, 153);
 overflow: auto;
 width: 230px;
 height: 180px;
 text-align: left; ">




 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href=" http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/12/pengertian-user-friendly.html ">Apa pengertian user friendly </a> <br/>




 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href=" http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/apa-itu-pengertian-blog.html ">Apa pengertian blog? </a> <br/>


 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href="http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/apa-itu-hosting.html">Apa pengertian Hosting?</a> <br/>


 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href=" http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/apa-pengertian-seo.html ">Apa Pengertian Seo? </a> <br/>


 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href=" http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/apa-pengertian-domain.html ">Apa Pengertian Domain? </a> <br/>


 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href="http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/apa-pengertian-sandbox-google.html">Apa pengertian Sandbox? </a> <br/>


 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href="http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/pengertian-dofollow-dan-nofollow-serta.html">Apa itu dofollow nofollow? </a> <br/>




 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href="http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/11/perbedaan-blog-dan-website-serupa-namun.html">Apa beda web dan blog? </a> <br/>




 <img src="http://www.iconarchive.com/images/win.gif"/>
 <a href="http://www.jasa-pembuatan-blog.com/2009/12/pengertian-toko-online-jasa-pembuatan.html">Apa pengertian toko online? </a> <br/>


 </div>


Akhir code






Ganti kode-kodenya seperti alamat link gambar, alamat link url blog, dan juga judul blog. Sedikit keterangan:


 <div style="border: 0px solid rgb(153, 153, 153);
 overflow: auto;
width: 230px; = Merupakan lebar dari kotak daftar isi manual, dan harus anda sesuaikan
 height: 180px; = Merupakan tinggi dari kotak daftar isi manual, dan harus anda sesuaikan,
 text-align: left; ">

Cara Memasang Alexa

0 komentar



Langkah #1
1.        Klik di sini untuk menuju situs alexa.com
2.        Masukan alamat blog anda pada kolom yang terdia. Contoh : kolom-tutorial.blogspot.com (tanpa http://), lalu klik tombol “Build Widget”.

3.        Ada 3 ukuran widget yang bisa anda pilih, copy kode yang ada di sampingnya lalu paste pada notpad atautext editor lainnya. Simpan kode tersebut di komputer anda untuk nanti di masukan ke blog.

Langkah #2
1.        Silahkan login ke blogger dengan ID anda.
2.        Klik Tata Letak.
3.        Klik tab Elemen Halaman.
4.        Klik Tambah Gadget.
5.        Klik tanda Plus (+) di samping tulisan HTML/JavaScript.

6.        Paste kode yang tadi ada di notepad kedalam kolom yang muncul.
7.        Klik tombol Simpan.
8.        Pindahkan elemen yang baru anda buat tadi ke tempat yang anda inginkan, jika mau tentunya.
9.        Jangan lupa klik tombol Simpan yang ada di sebelah atas.
10.     Selesai.

0 komentar


imam-mosque.jpg
Sejak lama umat Islam di Indonesia dicekoki sejarah bahwa Islam pernah mengungguli bangsa Barat dalam hal sains, teknologi, dan perkembangan budaya. Namun, kita hanya mengenal karya tertulis mereka. Jika berkunjung ke Iran, kita bisa menyaksikan saksi dari kecanggihan perkembangan teknologi umat Islam abad pertengahan. Masjid Jami dan bangunan teknik di Iran adalah salah satu buah dari kecanggihan teknologi baik fisik, arsitektur, maupun budaya itu.

Masjid Imam (Imam Mosque) yang berada di Grand Bazaar Esfahan menjadi contoh sebuah perpaduan yang sempurna dari masjid sebagai pusat kegiatan umat. Masjid ini dibangun pada tahun 1600-an masa Raja Abbasiah I (dinasti Safavid). Lokasinya di pasar terbesar yakni Grand Bazaar. Masjid Imam menjadi center point areal Grand Bazaar.
Arsitektur masjid ini dirancang oleh Ali Esfahani di atas lahan total seluas 12.264 meter pesegi. Masjid ini diperkirakan menghabiskan 18 juta batu bata dan 472.500 keramik. Hampir seluruh dinding masjid ditutup keramik mozaik dengan perpaduan warna biru (turquise) dan coklat, serta kuning. Ada juga penutup tiang dari marmer hijau yang tampak amat jernih. Motif keramik bervariasi dari bunga, geometris (perpaduan Indo Europian dan Sasanid).
Satu hal yang juga telah dipikirkan arsitek masjid pada abad ke-17 ini adalah bangunan tahan gempa. Arsitek Iran memahami bahwa wilayahnya termasuk ring of fire dan ring of earthquake. Jadi, mereka harus mendesain bangunan yang kokoh dan tak goyah oleh gempa. Buktinya, berabad-abad masjid itu masih tegak berdiri.
Di Masjid Imam, tiang-tiang utama penyangga bangunan dibuat beberapa lapis. Tiang dengan tinggi sekitar 50 meter dibagi menjadi empat bagian mulai dari dasar, bawah, tengah, dan penopang atap. Pada setiap pertemuan antarsisi terdapat besi dan kayu yang menyerupai per. Sehingga, jika gempa mengguncang, tiang hanya akan bergoyang dan bangunan pun tetap berdiri hingga sekarang.
Di Masjid Jami, pemisah tiang berupa kayu yang bisa bergeser jika terjadi gempa. Masjid Jami dibangun pada masa dinasti Seljuk sekitar abad ke-9 Masehi dan tampak masih sangat kokoh. Berbeda dengan Masjid Imam yang semua dinding ditutup keramik, Masjid Jami dibuat dari bata saja tanpa diplester dan diaci. Baik di Masjid Jami maupun di Masjid Imam, per dan kayu dapat terlihat jelas karena ada bagian beton yang terkelupas dan bagian kayu yang menjorok keluar.
Dahulu, pasti belum ada teknologi pengeras suara. Karena, teknologi modern baru berkembang setelah zaman renaisance. Tapi, sang arsitek Muslim telah memikirkan bagaimana caranya seluruh jamaah dapat mendengarkan suara imam dan bilal dengan jelas. Dome atau kubah masjid menjadi kunci utama. Kubah masjid yang bagian luarnya juga dihias dari keramik bermotif bunga dengan warna hijau dan biru turquoise, ternyata terdiri atas dua lapis kubah, luar dan dalam. Antara kedua bagian itu terdapat ruang kosong.
Pada ruang shalat, di belakang imam, tepat di bawah titik tengah kubah terdapat batu hitam. Di situlah sang bilal (muazin) atau yang mengiringi imam shalat berdiri. Sehingga, ketika bilal mengumandangkan azdan, iqamat, atau takbiratul ihram mengikuti imam, suaranya bisa didengar di seluruh bagian masjid. Suaranya bergema dan itu masih bisa dilakukan hingga sekarang, beberapa abad setelah masjid dibangun. Masjid ini juga dilengkapi teknologi astronomi yang terkesan sederhana namun sulit bagi sebagian awam memikirkan hal itu.
Pada salah satu sisi Masjid Imam, terdapat bagian beton fondasi yang menjorok ke luar. Tingginya sekitar 25 cm. Sepintas, beton itu adalah bagian dari fondasi biasa karena bentuknya mirip teras kecil. Tapi, ternyata fungsinya lebih dari itu. Bayangan beton itu memiliki fungsi astronomi yang masih tepat digunakan untuk menaksir shalat Dzuhur. Jika di sisi kanan beton masih terlihat bayangan, maka belum masuk waktu shalat Dzuhur. Orang akan mulai shalat, tepat saat di bawah atau sekitar beton itu tak ada bayangan lagi. Sehingga, bisa diartikan matahari tegak lurus di atas beton.
Posisi Iran yang berada di area subtropis, melahirkan ide tersendiri bagi para arsitek masjid. Namun, mereka hidup di zaman pertengahan sehingga teknologi tingkat tingginya tetap berdasarkan pada alam. Iran memiilki musim salju dan musim panas. Maka, biasanya ada ruang bawah tanah, dan lorong-lorong yang memanjang dari gerbang hingga ke tempat shalat utama. Sehingga, jamaah bisa berlindung dari panas terik jika musim panas atau salju yang tingginya bisa mencapai 10 cm pada musim dingin. Ruang terbuka biasanya digunakan jamaah untuk shalat Jumat saat musim semi atau musim gugur.
Untuk membuat udara di dalam masjid tetap sejuk maka dibuat tiang seperti menara yang cukup tinggi. Pada bagian atas menara terdapat lubang angin yang akan menangkap aliran angin di luar untuk dialirkan ke bagian dalam. Maka masjid pun tetap sejuk meski udara di luar amat panas.
Pakar pembangunan masjid dari ITB, Ahmad Nu’man, menyatakan apa yang terjadi di Iran sebelum abad pertengahan menunjukkan bahwa arsitek masjid amat memperhatikan ilmu pengetahuan dalam merancang struktur masjid yang kokoh. ”Jadi, mereka sudah mempelajari zona gempa sehingga siap mengaplikasikan pada bangunan masjid,” tutur dia.
Menurut Nu’man, amat penting mempelajari bangunan yang rusak saat gempa terjadi. Soal suara yang memantul karena dome yang dibuat dua lapis, menurut arsitek Masjid At Tiin dan Masjid Salman ITB itu juga bentuk lain dari penguasaan teknologi akustik yang diterapkan juga pada musik. Tid (Republika, Jumat, 07 September 2007)

0 komentar


Menuju Sistem Ekonomi Islam Faizi Menuju Sistem Ekonomi IslamTren perkembangan industri bisnis dan keuangan berbasis syariah di Indonesia dalam dasawarsa terakhir mengalami perkembangan yang cukup signifikan baik secara kualitatif maupun kuantitaif. Industri berbasis syariah itu, misalnya, perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, pegadaian syariah, lembaga keuangan mikro syariah dan lain sebagainya dengan nyata menunjukkan penerimaan yang kuat di lapangan. Artinya, kehadiran sistem ekonomi dengan basis nilai-nilai agama mampu menggerakkan hasrat dan motivasi masyarakat untuk kemudian mencoba melirik sistem ekonomi yang dinilai lebih baik dan solutif.
Buku ini tidak sekadar menghadirkan nilai dan prinsip-prinsip agung Islam yang cenderung normatif-absolut, melainkan berusaha sekuat mungkin menghadirkan wajah Islam yang universal (rahmatan lil ‘alamin), terutama yang barkaitan dengan konteks persoalan sosial-ekonomi (muamalat), sehingga rumusan ideal Islam tentang tatanan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera yang terekam kuat dalam al-Qur’an diturunkan menjadi kebenaran nyata manusia.
… solusi yang ditawarkan Islam dalam setiap dinamika ekonomi manusia jauh lebih komprehensif dan integral.

0 komentar


Sejarah Islam Masuk Indonesia

 
Artikel tentang Sejarah Islam Masuk Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketaqwaan kita, mensyukuri betapa indahnya islam

Mirza Ghulam Ahmad

0 komentar


 Mirza Ghulam Ahmad “Sang Mesias”?

Hari ini, 13 Februari, adalah hari kelahiran pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Macam apa kiranya sosok yang memiliki pengikut di Indonesia yang telah memicu kontroversi sebagian umat Islam Indonesia itu?

Menurut intelektual muda Nahdatul Ulama (NU) Zuhaeri Misrawi, perkembangan Islam di India yang dimotori oleh Gulam Ahmad, adalah sebuah konsekwensi dari agama Islam yang bersifat universal, sehingga dapat diterima di belahan bumi mana pun dan dengan interpretasi yang khas sesuai dengan masyarakatnya.

Apabila di India muncul Ahmadiyah, maka di Iran muncul golongan Syiah, dan di Irak ada golongan Suni.

Kelahiran Ahmadiyah sendiri di India dipicu oleh tekanan imperialisme dan krisis sosial umat Islam setempat. Melalui pencarian yang panjang, akhirnya Gulam Ahmad mendapat serupa ilham atau risalah yang kemudian dibukukan, dan kemudian menjadi “kitab” bagi umat Ahmadiyah hingga kini.

Zuhaeri menambahkan, Mirza Gulam Ahmad mengaku sebagai nabi umati, yakni setara dengan ulama yang mendapatkan risalah, dan segala tindak tanduknya mencontoh perbuatan Nabi Muhammad. Perbedaan istilah inilah yang kemudian memicu ketegangan antara kalangan Ahmadiyah dan pemeluk Islam mainstream dari dulu hingga kini.

Nama asli tokoh ini adalah Ghulam Ahmad. Mirza sendiri melambangkan keturunan Moghul. Namun Gulam lebih menyukai menggunakan nama Ahmad karena dipandang ringkas. Maka, waktu menerima baiat dari orang-orang, Gulam hanya memakai nama Ahmad.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad lahir pada tanggal 13 Februari 1835 M, atau 14 Syawal 1250 H, bertepatan pada hari Jumat subuh, di rumah keluarga Mirza Ghulam Murtaza di desa Qadian. Gulam lahir kembar. Namun saudara kembarnya, perempuan, tidak berapa lama kemudian meninggal dunia. Konon, kelahiran kembar Gulam sesuai dengan nubuat yang tertera di dalam “kitab-kitab” bahwa Imam Mahdi akan lahir kembar. Nah, setelah dewasa, Gulam mengaku mendapat risalah dari “langit” yang membeitakan dirinya adalah sang mesias atau juru selamat, atau Imam Mahdi.

Qadian terletak 57 km sebelah Timur kota Lahore, dan 24 km dari kota Amritsar di propinsi Punjab, India.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah keturunan Haji Barlas, raja kawasan Qesh, yang merupakan paman Amir Tughlak Temur. Tatkala Amir Temur menyerang Qesh, Haji Barlas sekeluarga terpaksa melarikan diri ke Khorasan dan Samarkand, dan mulai menetap di sana. Tetapi pada abad kesepuluh Hijriah atau abad keenambelas masehi, seorang keturunan Haji Barlas, bernama Mirza Hadi Beg beserta 200 orang pengikutnya hijrah dari Khorasan ke India karena beberapa hal, dan tinggal di kawasan sungai Bias dengan mendirikan sebuah perkampungan bernama Islampur, 9 km jauhnya darii sungai tersebut.

Mirza Hadi Beg dikenal cerdik dan pandai, karenanya oleh pemerintah pusat Delhi diangkat sebagai qadhi (hakim) untuk daerah sekelilingnya. Oleh sebab kedudukannya sebagai qadhi itulah maka tempat tinggalnya disebut Islampur Qadhi. Lambat laun kata Islampur hilang, tinggal Qadhi saja. Dikarenakan logat daerah setempat, akhirnya disebut sebagai Qadi atau Qadian.

Demikianlah, keluarga Barlas pindah dari Khorasan ke Qadian secara permanen. Selama kerajaan Moghul berkuasa, keluarga ini senantiasa memperoleh kedudukan mulia dan terpandang dalam pemerintahan negara. Setelah kejatuhan kerajaan Moghul, keluarga ini tetap menguasai kawasan 60 pal sekitar Qadian, sebagai kawasan otonomi. Tetapi lambat laun bangsa Sikh mulai berkuasa dan kuat, dan beberapa suku Sikh dari Ramgarhia, setelah bersatu mulai menyerang keluarga ini.

Selama itu buyut Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad tetap mempertahankan diri dari serangan musuh. Tetapi di zaman kakek Gulam Ahmad, daerah otonomi keluarga ini menjadi sangat lemah, dan hanya terbatas di dalam Qadian saja yang menyerupai benteng dengan tembok pertahanan di sekelilingnya, sementara daerah-daerah lain telah jatuh ke tangan musuh.

Akhirnya bangsa Sikh dapat juga menguasai Qadian dengan jalan mengadakan kontak rahasia dengan beberapa penduduk Qadian, dan semua anggota keluarga ini ditawan oleh bangsa Sikh. Tetapi setelah beberapa hari, keluarga ini diiziinkan meninggalkan Qadian, lalu mereka pergi ke Kesultanan Kapurtala dan menetap disana selama 12 tahun. Setelah itu tibalah zaman kekuasaan Maharaja Ranjit Singh yang berhasil menguasai semua raja kecil, dan beliau mengembalikan sebagian harta benda keluarga tersebut kepada ayah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang bekerja dalam tentara Maharaja itu beserta saudara-saudaranya.

Dokumen Tentang Keluarga

Di dalam buku The Punjab Chiefs yang ditulis Sir Lepel Griffin ada disebut-sebut tentang keluarga Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad :

Griffin menuilis, “Pada tahun 1530, tahun-tahun terakhir pemerintahan kaisar Babar, Hadi Beg, seorang Moghul dari Samarkand , hijrah ke Punjab dan menetap di daerah Gurdaspur. Ia adalah seorang terpelajar serta bijak, dan diangkat oleh pemerintah menjadi qazi atau magistrate untuk 70 kampung di sekitar Qadian. Dialah yang mendirikan Qadian, dan mula-mula dinamainya Islampur Qazi, yang lambat laun berubah menjadi Qadian. Keluarga ini tetap memegang kedudukan dan pangkat yang pantas serta terpandang dalam pemerintahan hingga beberapa turunan. Hanya waktu pemerintahan Sikh keluarga ini jatuh miskin.

Pada tahun 1891 Gulam Ahmad memproklamirkan diri sebagai Imam Mahdi atau Masih Mau’ud menurut agama Islam. Beliau adalah seorang yang pandai dan alim, sehingga perlahan-lahan banyaklah orang yang mengikutinya. Dan sekarang Jemaat Ahmadiyah di Punjab serta kawasan-kawasan lainnya di India telah melebihi tiga ratus ribu orang.

Mirza Ghulam Ahmad mengarang benyak buku dalam bahasa Arab, Farsi dan Urdu, serta memberikan penjelasan yang benar tentang masalah jihad. Lama beliau mengalami penderitaan karena perlawanan pihak lain. Acapkali beliau diseret ke pengadilan maupun ke dalam perdebatan-perdebatan. Akan tetapi sebelum beliau wafat pada tahun 1908, beliau telah memperoleh kedudukan yang demikian rupa sehingga orang-orang yang menentang pun menghormatinya.

Pusat golongan ini di Qadian. Di sana Anjuman Ahmadiyah telah mendirikan sebuah sekolah dasar dan percetakan yang digunakan untuk menyiarkan ajaran serta berita-berita tentang Jemaat ini. Pengganti Mirza Ghulam Ahmad yang pertama adalah Maulvi Nuruddin, yang pernah menjadi tabib terkemuka di Maharaja Kashmir beberapa tahun lamanya.

Tampil di Hadapan Umum

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mulai mengkhidmati agama Islam dengan mengarang buku yang berisi keterangan-keterangan untuk melawan agama Kristen dan Hindu Ariya. Karangan-karangannya diterbitkan juga di surat-surat kabar. Karena karangan-karangan inilah nama Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad populer di masyarakat umum, meski pun dia sendiri jarang keluar dari ruangan yang kecil dan sunyi itu. Pada waktu tu nama Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad telah mulai dikenal dan tersiar, tetapi dia sendiri tidak tampil di hadapan umum, dan tetap dalam suasana yang sunyi dan terpisah itu.

Ketika Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad tengah menjalankan mujahidah tersebut, Allah Ta’ala sering memberi ilham kepada beliau yang mengandung kabar-kabar ghaib, dan menjadi sempurna pada waktunya. Hal-hal ini menambah keimanan serta keyakinan beliau maupun rekan-rekan beliau yang di antaranya terdapat juga orang-orang Sikh serta Hindu. Mereka amat heran dan takjub melihat kejadian-kejadian itu.

Mula-mula dia memuat karangan dalam surat-surat kabar saja. Tetapi ketika dirinya melihat bahwa musuh Islam menyerang dengan lebih hebat dan orang-orang Islam tidak mampu menjawab serangan-serangan itu, maka berdasarkan ilham dan wahyu Ilahi, Gulam bangkit untuk mengarang sebuah buku yang menerangkan perkara-perkara tentang kebenaran agama Islam, yang betul-betul tidak dapat dijawab oleh para musuh Islam untuk selamanya. Tiap-tiap orang Islam dapat mempergunakan keterangan-keterangan itu untuk menjawab segala serangan terhadap Islam. Dengan kemauan dan tujuan itulah Gulam mulai mengarang buku yang terkenal dengan nama “Barahiyn Ahmadiyah”.

Ketika sebagian karangan telah selesai, Gulam menganjurkan agar dicetak, dan atas pertolongan orang-orang yang sangat gemar dan memuji karangan-karangannya, dapatlah tercetak bagian pertama berupa suatu pengumuman dan seruan. Bagian yang pertama itu saja telah menggoncangkan dan menggemparkan seluruh negeri. Walau pun bagian pertama itu hanya berupa pengumuman dan seruan, tetapi di dalamnya diterangkan juga hal-hal tertentu untuk membuktikan kebenaran Islam, yang amat menarik dan mendapat pujian dari para pembaca buku tersebut.

Dalam pengumuman itu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mengemukakan suatu syarat bahwa keindahan-keindahan Islam. Inilah pertama kali Gulam memaparkan keindahan-keindahan Islam.

Bagian pertama buku ini dicetak pada tahun 1880, bagian kedua pada tahun 1881, bagian ketiga tahun 1880 dan bagian keempat pada tahun 1884.

Di dalam buku itu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad juga mencantumkan beberapa ilham yang diterimanya, sebagian di antaranya adalah: “Seorang nabi telah datang ke dunia, namun dunia tidak menerimanya.”

Ilham-ilham ini telah dicetak dalam Barahiyn Ahmadiyah pada tahun 1884, ketika Gulam masih hidup dalam suasana yang sepi dan terpisah dari dunia ramai. Tetapi setelah terbitnya buku itu, nama Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad mulai tersiar ke seluruh India. Banyak pula yang menaruh harapan bahwa pengarang Barahiyn Ahmadiyah akan membela Islam dan menjawab segala serangan serta tuduhan yang dilontarkan kepada Islam. (berbagai sumber)

Bangkit nya Islam di Rusia

0 komentar


Selasa, 22/06/2010 15:41 WIB | Arsip | Cetak
Oleh:Frassminggi Kamasa*
Pascaruntuhnya Uni Soviet, Islam memainkan peranan penting dalam perkembangan di Rusia. Umat Islam terus berkembang menjadi salah satu soko guru bagi Rusia secara keseluruhan. Bahkan bila ingin mengetahui politik Rusia secara utuh, mau tidak mau harus memahami pula perkembangan Islam kontemporer di Rusia dan peranannya dalam masyarakat. Benarkah Islam sedang bangkit di Rusia?
Memang tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui bahwa umat Islam di Rusia merupakan kelompok kedua terbesar setelah penganut Ortodoksi (Pravoslaviya).
Beberapa data dan pernyataan menyebutkan angka sampai 25 juta muslim dari 145-an juta penduduk Rusia keseluruhan. Hubungan antara umat Islam dan mayoritas Ortodoksi nampak cukup harmonis dan pemerintah sekarang juga memberikan keleluasaan bagi perkembangan kedua kelompok terbesar ini.
Dalam membangun kehidupan antarumat beragama di Rusia terdapat fundamental yang melandasinya. Fundamental itu adalah setiap etnis grup mempunyai agama dan tiap etnis dapat menghitung berapa pemeluknya. Andaikan terjadi pindah agama dalam suku tertentu maka akan dianggap radikal dan teroris.
Islam sebagai agama terbesar kedua di Rusia mempunyai pola yang berbeda dengan Ortodoksi. Islam tidak mengenal patriarki atau sentralisasi kekuasaan agama. Hal ini membuat pemerintah sulit untuk mengontrol Islam meski mekanisme pengontrolan Islam telah diatur dalam Departemen Spiritual yang dibentuk sejak abad ke-18 di masa pemerintahan Tsarina Catherine Agung.
Islam yang diatur menurut pengaturan Ortodoksi semacam ini mendapat pertentangan keras dari umat Islam tetapi mereka masih melaksanakannya dengan bernaung dalam grup besar yang akan terlihat di bawah nanti.
Membicarakan perjalanan Islam di Rusia tidak bisa dilepaskan bagaimana suatu masyarakat berproses dan bermetamorfosis dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam rangka pencapaian tujuan bangsa. Dinamika beragama di Rusia dimulai pada fase pascaruntuhnya Uni Soviet. Pada periode ini terjadi vakum ideologi dalam masyarakat Rusia secara keseluruhan.
Ideologi Sosialisme/Komunisme yang memerintah selama 74 tahun dianggap tidak efektif mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan, tidak berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan, dan bertindak represif terhadap agama.
Oleh karena itu, terdapat pencarian kembali ideologi menurut akar masyarakat Rusia sendiri yang berbeda-beda tiap kawasan dengan perkembangan yang berbeda pula tetapi mempunyai karakteristik yang sama: menggali dari nilai agama dan kepercayaan.
Dalam hal ini, kebangkitan Islam bagi muslim Rusia berarti memengaruhi pula cara pandang mereka dalam keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi yang selama masa Soviet ditundukkan oleh negara.
Meskipun perkembangan Islam di kawasan Privolga (Rusia tengah) yang adem ayem berbeda dengan Kawasan Kaukasus Utara yang relatif bergolak, tetapi mereka sama-sama bercirikan warna hijau. Bahkan khusus wilayah Kaukasus, mereka sudah menyentuh aktivitas dan realitas politik dan dalam batas-batas tertentu menggunakan organisasi keagamaan bukan hanya untuk tujuan spiritual tetapi juga untuk tujuan sosial yang kadang harus berbenturan dengan kepentingan persatuan nasional.
Tren Umum dan Faktor Penyebab
Meski evolusi Islam Rusia berkembang dalam tingkat dan arah yang berbeda-beda, namun terdapat kecenderungan (tren) umum dan dan kemiripan faktor peyebabnya. Tren umumnya biasanya diberikan julukan revitalisasi Islam yang berarti kegairahan masyarakat dalam mencari, menggali, dan menemukan Islam secara menyeluruh sedangkan faktor penyebabnya menurut kami dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu proses kesejarahan yang berakar pada perjalanan Islam di Rusia yang dahulu dimasukkan dalam imperium Tsar Rusia, masa pengekangan oleh Soviet, dan ketidakseimbangan sosial-ekonomi.
Tiga faktor dalam evolusi kebangkitan Islam ini berbaur dengan lima faktor kontemporer yakni pengaruh Timur Tengah; pengaruh ajaran radikal; masih berlanjutnya ketidakseimbangan sosial ekonomi; persepsi dan respons terhadap dunia luar; dan kebijakan sistem Federal Rusia dalam menyikapi perkembangan yang ada.
Pengaruh Timur Tengah bukan hanya datang dari Arab Saudi atau gejala “Arabisasi” misalnya di Kaukasus Utara, tetapi juga peran dan karakter revolusi Islam Iran. Di Kaukasus Utara, semangat puritanisme Islam menjadi semakin kuat dan muncul dalam pemerintahan. Di Dagestan, pengaruh keduanya mucul pada elit politik dan pemuka agama yang mengembangkan kebijakan “Arabisasi”.
Berlanjutnya ketimpangan sosial-ekonomi antara daerah Islam dengan non-Islam ditengarai memunculkan ingatan kolektif masa lalu. Pemasukkan wilayah mereka ke dalam imperium Tsar Rusia, perebutan tanah air, gejolak resistensi Rusifikasi, deportasi penduduk muslim besar-besaran zaman Soviet, penindasan kebebasan beragama, kerja paksa di Gulag, dan perang menjadi ingatan yang sudah berlalu tetapi masih belum dilupakan.
Menurut Badan Statistika Nasional Rusia, Rosstat, pendapatan daerah terkaya di Rusia hampir mencapai 10 kali lebih tinggi dibanding dengan daerah yang termiskin. Menurut harian Kommersant, perbedaan antara rata-rata pendapatan perkapita di daerah yang maksimum (Moskwa) dengan yang minimum (Ingushetia) adalah sebesar 9,8 kali di paruh pertama tahun 2007.
Pada faktor keempat, Islam dipengaruhi tentu saja oleh persepsi lokal dan orientasi terhadap dunia luar. Etnis Muslim mayoritas ada di tujuh republik Federasi Rusia yakni Republik Bashkortostan dan Tatarstan di kawasan Volga-Ural, dan Republik Chechnya, Ingushetia, Dagestan, Kabardino-Balkaria dan Karachay-Cherkessia di Kaukasus Utara.
Komunitas Islam begitu majemuk sehingga tidak terlepas dari benturan apabila masing-masing ingin mengadaptasikan Islam menurut kepentingan mereka sesaat. Dalam konteks ini seperti halnya sejarah pemikiran Rusia yang terbagi dua menjadi zapadniki (pro-Barat) dan slavophil (pro-Rusia) maka dalam konteks Islam pun terdapat Ero-Islam dan Eroasia Islam yang mempunyai karakteristik dan perkembangannya masing-masing.
Faktor kelima adalah kegamangan bentuk subjek republik antara federalisme dengan unitarianisme. Republik Islam telah menjadi bagian dari Rusia tetapi mereka masih bergelut dengan status hukum integrasi mereka dengan Federasi Rusia.
Setelah runtuhnya Uni Soviet maka konstitusi federal Soviet Rusia diamandemen untuk menghapus istilah otonomi dari bekas republik di dalam Soviet Rusia yang kemudian diganti dengan Federasi Rusia. Jadi, seluruh wilayah, kawasan, dan kota federal kemudian diakui sebagai bagian Federasi Rusia.
Subjek federasi Rusia terikat dengan pemerintah Federal Rusia melalui Perjanjian Federal, yaitu persetujuan mengenai yurisdiksi dan kekuasaan antara badan federal dan pemerintah pusat di Moskwa.
Pada prinsipnya, UUD Rusia membayangkan adanya hak-hak yang sama bagi seluruh subjek; tetapi republik-republik federal menikmati status yang berbeda yang memungkinkan mereka untuk mengadopsi UUD domestik, menetapkan bahasa negara, memilih presiden, dan membentuk Mahkamah Konstitusi.
Rusia adalah negara berbentuk federasi dengan subjek federasi yang terdiri dari 83 subjek federasi (dahulu 89 menurut UUD 1993) yakni: 21 republik; 46 oblast (provinsi); 9 kray (daerah besar/wilayah/teritori); 1 oblast-otonom (provinsi otonom); 4 okrug otonom (distrik otonom); dan 2 kota federal.
Status yang berbeda mengandung arti federalisme yang asimetris dalam pengertian tidak seluruh unit konstituen sama dalam lingkup ekonomi, geografi, dan sosial. Inilah masalah pelik sistem dan struktur politik Federal Rusia dalam tingkat sub-nasional dan level lokal.
Pemerintah pusat mencoba untuk menaklukkan negara-negara federal tidak hanya semata-mata demi federalisme terpusat tetapi malah menjadi de-federalisasi, seperti negara kesatuan (unitarianisme).
Peta Pembagian Administrasi Pemerintahan Federasi Rusia
Potensi Kebangkitan
Di Federasi Rusia, awal abad ke-21 adalah periode kebangkitan kembali rohani dan keagamaan, termasuk Islam. Mayoritas muslim Rusia adalah sunni. Terdapat dua mazhab di Rusia: mazhab Shafii di Kaukasus Utara dan mazhab Hanafi di wilayah negara lainnya. Dalam beberapa kawasan terdapat tradisi sufi, utamanya pada suku Chechen dan Azeri.
Bangunnya kembali Islam di Rusia dimulai dengan pembentukan berbagai organisasi Islam dan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat. Muslim Rusia membentuk organisasi dan masjid ini untuk mengorganisir struktur, pengaturan, dan pendekatan yang efesien, dan tertib untuk mencapai tujuan dan kerja kebangkitan Islam.
Pendidikan adalah prioritas utama organisasi Islam Rusia. Mereka menyadari bahwa kebangkitan Islam tidak mungkin tanpa kebangkitan pendidikan Islam, karenanya sampai tahun 2007, tercatat telah berdiri 16 sekolah tinggi Islam hasil upaya mereka.
Menurut data register negara, terdapat 3.345 organisasi keagamaan muslim di tingkat lokal. Jumlah yang terbesar dari organisasi keagamaan tersebut terdaftar di daerah Volga sebanyak 1.945, Kaukasus Utara mencapai 980, dan Ural mencapai 316 lembaga.
Di beberapa kawasan lain pun bermunculan organisasi serupa meski jumlahnya lebih kecil
Untuk jumlah masjid, yang tercatat resmi saat ini sebanyak 4.750 masjid. Kawasan yang paling banyak terdapat masjid adalah di Dagestan dengan jumlah 3.000 masjid.
Begitu pula di Tatarstan, yang dalam 10 tahun terakhir telah mencapai lebih dari 1.000 masjid. Sementara di ibukota Moskwa, yang populasi muslimnya sekitar satu juta jiwa, terdapat 20 komunitas Islam dan lima masjid besar. Pakar data Rusia memperkirakan, jumlah masjid seluruhnya dapat mencapai sedikitnya 7.000 masjid di Rusia.
Bukti konkret potensi kebangkitan yang dapat dilihat saat ini antara lain makin maraknya muslim Rusia untuk mempelajari Al-Quran, tingginya animo untuk berangkat ke tanah suci untuk haji dan umrah, jamaah masjid yang meningkat untuk menghadiri sholat atau acara religius lainnya, tingginya proposal untuk pembangunan masjid baru, meningkatnya proyek acara-acara Islam di radio dan program televisi, serta maraknya restorasi pemakaian bahasa Arab dalam kehidupan mereka.
Menurut catatan, lebih dari 32 ribu muslim Rusia telah menunaikan ibadah haji di tahun 2008.
Jumlah itu mengalami peningkatan setelah sebelumnya hanya 26 ribu dan kemudian ditambah kuotanya oleh pemerintah Arab Saudi sebanyak 6 ribu akibat meningkatnya minat muslim Rusia untuk pergi haji. Meski kondisi ekonomi mereka sulit tetapi kerinduan berat pergi ke tanah suci dapat menjadi bukti konkret makin menguatnya gelombang kebangkitan muslim Rusia.
Setiap minggu, TV pemerintah Rusia menayangkan program yang dinamakan “Muslim”. Program tersebut menceritakan mengenai tradisi, adat istiadat dan budaya pemeluk Islam di Rusia. Radio pemerintah juga mempunyai program serupa.
Pada tahun 2003, dibentuk Persatuan Wartawan Muslim Rusia di bawah payung Mufti Rusia dan dukungan Persatuan Wartawan Rusia. Muslim Rusia juga aktif berpartisipasi dalam dialog antaragama yang diadakan pemerintah Rusia setahun sekali untuk membahas isu-isu aktual dan memecahkan isu-isu sensitif antarumat beragama.
Negara-negara republik Islam di Kaukasus Utara mempunyai arti strategis dan menjadi tulang punggung Rusia jalur pipa migas Rusia dari Asia Tengah menuju Eropa melewati mereka. Negara-negara republik Islam di Kaukasus Utara juga terkenal kaya akan minyak, gas alam, batu bara, emas, dan sumber daya mineral lainnya
Menurut pakar, terdapat cadangan minyak raksasa di bawah Laut Kaspia yang diperkirakan lebih dari 25 juta barrel.
Republik Islam di Kaukasus Utara diperkirakan kaya dengan minyak, gas alam, batu bara emas, dan sumber tambang lainnya. Republik Ingushetia misalnya diperkirakan mempunyai minyak bumi lebih dari 60 miliar ton. Chechnya diperkirakan mempunyai cadangan minyak bumi yang cukup banyak tetapi produksi minyaknya telah merosot drastis 71% sejak tahun 1991.
Potensi kebangkitan lain adalah tingkat fertilitas muslim Rusia yang telah melampaui etnis Rusia. Misalnya, tingkat fertilitas Republik muslim di Kaukaus Utara, khususnya Chechnya, mempunyai jumlah penduduk muda yang termuda dalam struktur demografi masyarakat Rusia yang menua.
Pada paruh pertama tahun 2007, tingkat kelahiran di Chechnya 26,4 per 1.000 orang sementara di Rusia 11,28 per 1.000 orang. Perbedaan 15,12 point ini merupakan gap tingkat fertilitas etnis yang besar di Rusia. Untuk itu masa depan Islam nampaknya akan menjadi perhatian serius bagi pemerintah Rusia di masa depan dan menarik untuk dilihat bagaimana pemerintah Rusia menanggapi statistik faktual ini.
Dengan runtuhnya Uni Soviet muslim Rusia mulai menata kembali kehidupan agama dan sosial mereka. Muslim Rusia merupakan muslim terbesar di Eropa dengan jumlah 25 juta atau sekitar 17% dari 140 juta jumlah penduduk Rusia.
Islam terus mengalami pertumbuhan di Rusia. Di samping berasal dari muslim keturunan, banyak di antara mereka merupakan muslim Rusia yang mualaf. Bahkan bisa dikatakan 60% pemeluk baru adalah etnis Rusia yang sebelumnya atheis.
Berbeda dengan muslim Eropa, muslim Rusia mempunyai sejarah panjang di Rusia yang dimulai di pertengahan abad ke-7. Dari 182 etnis di Rusia, 57 etnis mengikuti agama Islam dan hal ini membuat Islam adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan sejarah Rusia. Muslim Rusia punya hubungan baik dengan agama-agama lain dan mereka tidak bersikap ekstrim.
Itulah mengapa mereka menantang kelompok-kelompok seperti Al Qaeda dan Taliban karena mereka tidak menerima sikap kekerasan dan pemikiran fanatik. Sekalipun demikian ini tidak berarti muslim Rusia lemah, ketika terjadi pengusiran besar-besaran dari tanah air, mereka telah membuktikan sebagai umat yang sulit ditaklukkan.
Itulah sebabnya barangkali, saat bertemu dengan ulama Islam Rusia, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan tentang pentingnya posisi umat Islam Rusia. Ia mengatakan “umat Islam Rusia di negara ini dihormati dan punya pengaruh.
Lembaga-lembaga Islam punya peran penting dalam menyebarkan perdamaian dan menciptakan atmosfir spiritual dan perilaku baik di tengah-tengah masyarakat serta berjuang melawan sikap ekstrim”.
Dua grup besar di komunitas Islam diwakili oleh pemimpinnya yakni Ravil Gainutdin dan Talgat Tadjuddin. Talgat berorientasi pada Islam spirit dan penggabungan antara Islam dengan Ortodoksi atau yang dikenal sebagai Krypto Ortodoksi. Ia mengatakan bahwa hari raya Natal adalah hari raya orang Islam juga karena berasal dari nabi Isa.
Hal ini berbeda dengan pandangan Ravil yang lebih puritan karena menakankan kembali kepada ajaran Al Quran dan Hadis. Ia lebih dekat kepada pengaruh Arab yang menentang setiap tradisi pagan yang masih tersisa dan dipakai peninggalan sebelum masuknya Islam di Rusia.
Sebagai contoh dari budaya pagan yang masih lekat di Rusia dan masih dilaksanakan oleh beberapa umat Islam Rusia adalah percaya adanya sungai suci, meminta air suci, dan semacamnya. Dalam mengatasi kurangnya ilmu agama ini maka dibentuklah semacam majelis ulama yang bertujuan mendidik ulama untuk berdakwah kepada masyarakat.
Meski dua-duanya mempunyai perbedaan tajam dalam hal akidah tetapi kedua-duanya sepakat bahwa Wahabisme dianggap sebagai ancaman bagi kerukunan umat beragama Rusia. Hal ini karena Wahabisme menurut mereka dan juga merupakan pandangan resmi pemerintah Rusia dianggap telah memurtadkan orang Rusia (Slavia) Ortodoksi menjaid Islam.
Ortodoksi dan Mufti mengutuk aksi Wahabi semacam ini dan oleh karena itu Wahabi merupakan musuh bersama di Rusia. Bahkan di Republik Ingushetia terdapat UU yang melarang ajaran Wahabi, penyebaran Wahabi, dan menjadi Wahabi.
Di Rusia, paham Wahabi dianggap sebagai penyimpangan Islam dan bukan Islam sesungguhnya. Meski dilarang tetapi paradoksnya banyak para ulama Rusia yang belajar di Arab Saudi yang secara resmi memakai paham Wahabi dalam metode pendidikannya. Hal ini berarti secara tidak langsung pemerintah Rusia masih mengakui bahwa Wahabi hanya tidak boleh di dalam negeri tetapi membolehkan untuk dipelajari di luar negeri.
Penutup
Dalam bukan puasa Ramadhan di Masjid Prospek Mira Moskwa tahun lalu, Mufti Besar Ravil Gainetdinov menekankan tradisi turun temurun dialog antara muslim dengan pemeluk agama lain di Rusia. Ia menyatakan “Rusia adalah tanah air kita bersama, kami selaku muslim Rusia berkeawajiban untuk melindungi dan memperluas kekayaan spiritual yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita.”
Kebijakan yang menyejahterakan rakyat, memberikan kesempatan yang sama dalam segala bidang bagi muslim Rusia untuk maju, meningkatkan pendidikan, merangkul segenap lapisan Islam, serta sensitif terhadap Islam adalah strategi kebijakan Islam yang bijaksana. Itulah kebijakan paling manjur yang selama ini telah dilakukan dan semestinya ditingkatkan oleh Pemerintahan Rusia (). *Penulis adalah WNI yang pernah tinggal di Rusia.

"ALLAH" dalam Islam dan Kristen

0 komentar


“Allah” dalam Islam dan Kristen

Konsep ketuhanan yang ada dalam Yahudi dan Kristen lebih ‘membingungkan; dibanding pengertian ‘ketuhanan’ yang dimengerti dalam Islam

By: Qosim Nursheha Dzulhadi
Bukan rahasia lagi bahwa umat Islam secara umum, dan khusus di Indonesia banyak dihadapi berbagai tantangan teologis. Dari “kristenisasi” terang-terangan hingga penggunaan istilah keagamaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dialektika Islam-Kristen di Indonesia menyisakan persoalan yang perlu diungkap dan diteliti secara serius.
Beberapa tulisan para pendeta Kristen di Indonesia banyak sekali menggunakan istilah-istilah Islam yang sudah resmi dan formal digunakan sebagai istilah “ekslusif” dalam Islam. Salah satu istilah yang sudah biasa digunakan adalah lafadz “Allah”. Lafadz ini adalah murni istilah Islam, tidak bisa sembarangan digunakan, meskipun ketiga agama Semit mengklaim masih menggunakannya.
Tulisan ini akan mengulas konsep “Allah” secara umum, yang biasa dikenal dalam agama-agama Semit (Yahudi→Kristen→Islam) yang dikenal sebagai Abrahamic religions. Dan kita akan melihat bahwa Islam benar-benar satu agama yang teguh ‘melestarikan’ konsep “Allah” ini.
Konsep “Allah” dalam Islam ini diakui dengan sangat baik oleh Dr. Jerald F. Dirk dalam bukunya “Salib di Bulan Sabit” (Serambi, 2006). Mantan diaken di ‘Gereja Metodis Bersatu’ ini mencatat bahwa “penggunaan kata Allah sering kali terdengar aneh, esoterik, dan asing bagi telinga orang Barat. Allah adalah kata dalam bahasa Arab yang berasal dari pemadatan al dan Ilah. Ia berarti Tuhan atau menyiratkan Satu Tuhan. Secara linguistik, bahasa Ibrani dan bahasa Arab terkait dengan bahasa-bahasa semitik, dan istilah Arab Allah atau al-Ilah terkait dengan El dalam bahasa Ibrani, yang berarti “Tuhan”.
“El-Elohim berarti Tuhannya para tuhan atau sang Tuhan. Ia adalah kata Ibrani yang dalam Perjanjian Lama diterjemahkan Tuhan. Karena itu, menurutnya, kita bisa memahami bahwa penggunaan kata Allah adalah konsisten, bukan hanya dengan Al-Quran dan tradisi Islam, tetapi juga dengan tradisi-tradisi biblikal tertua”, kutipnya.
F. Dirk mungkin benar. Akan tetapi konsep Allah dalam Islam jauh lebih mendalam, karena bukan hanya sebagai ‘nama diri’ (proper noun). Dalam pembahasan ilmu Tauhid, konsep al-Ilah terkait erat dengan peribadatan. Oleh karenanya, dalam penjelasan “Laa ilaaha illa Allah” para ulama menjelaskan dengan “laa ma‘buda bihaqqin illa Allah”. (Tidak ada seorang tuhanpun yang berhak “diibadahi” secara benar (mutlak), kecuali hanya Allah saja).
Ini tentu berbeda dengan kata El dalam bahasa Ibrani, yang kemudian bisa menjadi El-Elohim, yang diartikan sebagai “Tuhannya para tuhan”. Berarti ada tuhan selain tuhan yang disebut El-Elohim itu. Namun dalam Islam, Allah atau Ilah hanya satu. Apalagi jika ditelusuri konsep Tuhan dalam agama Yahudi, yang banyak menyiratkan bahwa “Tuhan” Yahudi adalah ‘Tuhan nasionalistik’, atau private God bagi Yahudi. Di luar Yahudi Tuhannya berbeda.
Konsep keimanan kepada “wujud Allah” dalam Islam tidak pernah mengalami problem serius, karena konsep dasarnya sudah jelas dan fixed, tidak bisa ditawar lagi.
Imam al-Sanusi misalnya, menjelaskan bahwa tentang konsep “wujud” itu sangat jelas. Menurut mazhab Syeikh Abu al-Hasan al-Asy‘ariy, mengganggap wujud sebagai salah satu sifat merupakan satu bentuk tasamuh (toleransi). Sebab menurutnya, wujud adalah diri zat (mawjud) itu sendiri, bukan sesuatu yang lain dari zat; dan zat, jelas bukan sifat. Akan tetapi, karena dalam ucapan, wujud selalu disebut sebagai sifat zat, seperti dalam kalimat “Zat Tuhan kita Jalla wa ‘Azza adalah mawjud (ada)”, maka tidak ada salahnya kalau secara global ia dihitung sebagai salah satu sifat. Adapun menurut mazhab yang menganggap bahwa wujud itu lain dari zat, seperti imam al-Raziy, maka menghitungnya sebagai sifat adalah benar sepenuhnya, tanpa tasamuh. Ada pula yang berpendapat bahwa pada yang baharu, wujud itu lain dari zat, tetapi pada yang qadim tidak. Ini adalah mazhab para filosof. (Lihat, Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi, Syarh Umm al-Barahin (Bahasan tentang Sifat Allah yang Duapuluh), terjemah: Lahmuddin Nasution, PT. Grafindo Persada, 1999: 32). Semua pendapat ini dapat dipahami dengan jelas dan mudah.
Absurditas ‘Trinitas’
Dalam agama Kristen, konsep Allah jauh lebih problematis. Ini disebabkan adanya konsep “Trinitas” yang hingga hari ini menjadi ‘teka-teki silang’ yang tak berujung.
Seorang penulis Kristen Koptik (Qibti), Arab-Mesir, Nashrullah Zakariya menulis satu buku yang berjudul al-Tsâlûts fî al-Masîhiyyah: Tawhîd am Syirkun bi’l-Lâh? (Trinitas dalam Kristen: Monoteis atau Syirik?), menulis, jika konsep keimanan kepada Allah terjadi lewat ‘advertensi Tuhan’ (al-I‘lân al-Ilâhiy). Tanpa ini, manusia tidak bisa mengenal Allah. ‘
Menurutnya, advertensi Tuhan’ ini terjadi lewat dua cara: Pertama, ‘advertensi umum’ (al-i‘lân al-‘âm). Ini adalah advertensi yang dengannya Allah menyingkap diri-Nya lewat dua hal: (1) Alam. Tentang ini, wahyu yang kudus (al-wahyu al-muqaddas) mencatat: “Langit menyatakan, keagungan Allah dan cakrawala mewartakan karya-Nya” (Mazmur 19: 1-2); dan (2), sejarah. Maksud dari sejarah adalah: berbagai interaksi Allah dengan manusia lewat pengalaman historiknya. Kitab suci menyatakan, “Ia tidak lupa memberi bukti-bukti tentang diri-Nya…” (Kisah Rasul-Rasul 14: 17).
Kedua, ‘advertensi khusus’. Jenis ini memiliki dua sumber: (1) tajassud (bersatunya Allah dengan Yesus, inkarnasi): dimana Allah mengenalkan diri-Nya kepada kita secara jelas dan eksplisit lewat inkarnasi (tajassud) Kristus.
Di dalam Injil, Yohanes berkata: “Pada mulanya adalah ‘Firman’. Dan firman itu bersama Allah, dan firman itu adalah Allah. Firman sudah menjadi manusia, Ia tinggal di antara kita dan kita sudah melihat keagungan-Nya, seperti yang ada pada seseorang berasal dari seorang ayah, yang penuh dengan karunia dan kebenaran” (Yohanes 1: 1-15, rujuk Ibrani 1: 1-4 dan 1 Timotius 3: 3-5); (2) firman Allah yang termaktub dan pembenar atas – eksistensi – Nya yang berasal dari Kristus.
Yesus berkata: “Janganlah kalian menganggap bahwa Aku datang untuk menghapuskan hukum Musa dan ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan untuk menghapuskannya, tetapi untuk menyempurnakannya. Ingatlah! Selama langit dan bumi masih ada, satu huruf atau titik yang terkecil pun di dalam hukum itu, tidak akan dihapuskan, kalau semuanya belum terjadi.” (Matius 5: 17-18).
Itu lah dua bentuk ‘advertensi Tuhan’ kepada manusia menurut Nashrullah Zakariya, yang terdapat di dalam Taurat (Torah) dan Injil. Menurutnya, hal itu menyatakan bahwa Allah itu “esa” (wâhid). Tetapi, Allah juga tidak hanya ‘mengumumkan’ diri-Nya sebagai Tuhan yang esa (al-Ilah al-wahid), advertensi itu terjadi berulang-ulang dari dirinya hingga menjadi “trinitas” (tsâlûtsan).
Setelah menjelaskan itu, Nashrullah bingung dan menyatakan bahwa dogma “trinitas” dalam Kristen tidak bisa dianggap sebagai hasil studi filsafat atau konsep rasionalitas an sich. Karena hal itu menurutnya tidak mudah untuk diterima oleh akal. Sumber dogma ini menurutnya berasal dari Allah itu sendiri. Allah lah yang mengumumkan dirinya sebagai Tuhan yang memiliki tiga oknum: “trinitas” (tsâluts), bukan “trinisasi” (tatslîts). Dan dalam apologi kaum Nasrani dalam membela Allah yang trinitas itu (Allah al-tsâlûts) merupakan bukti keimanan mereka kepada Allah yang esa, seperti yang dinyatakan oleh Allah sendiri tentang diri-Nya lewat firman-firman-Nya: kitab suci.
Padahal, jika mencukupkan diri pada ayat Torah di atas, konsep Allah jelas dapat dipahami. Tapi ketika dikaitkan dengan dogma “trinitas” yang hanya ada dalam Perjanjian Baru (Injil) konsep Allah menjadi ‘kabur’.
Penulis lain, Nasyid Hana dalam “Khamsu Haqâ’iq ‘an Allah”, (cet. II, 1999) menulis bahwa ketika Allah menciptakan para malaikat, Dia mempraktekkan sebagian sifat-sifat-Nya. Dan ketika menciptakan manusia, Dia mempraktekkan sifat-sifatnya kepada manusia.
Bagaimana mungkin Allah butuh kepada makhluk-makhluk-Nya dan mempraktekkan sifat-sifatnya kepada diri-Nya?
Lebih aneh lagi, sebagaimana ditulis Nasyid Hana, “Oknum-oknum itu bukanlah bagian-bagian dalam diri Allah. Maha suci Allah. Allah tidak terdiri dari tiga oknum. Maha suci Allah, tetapi Allah itu esa, dan setiap oknum itu adalah Allah, bukan bagian dari Allah. Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah. Satu esensi tetapi tiga oknum.” Inilah konsep ketuhanan yang membingungan.
Membicarakan “oknum” saja dalam agama Kristen sudah berbelit-belit, karena memang sulit dinalar oleh akal sehat. Sampai sekarang, masalah “oknum Allah” ini masih terus dibahas dan diperdebatkan hingga kini.
Akibat kebingungan ini, banyak tokoh-tokoh Kristen menyikapi dogma “trinitas” lewat ekspresi rasa ‘ketidakpuasan. St. Anselm, misalnya, harus menulis Cur Deus Homo, St. Augustine juga menulis de Trinitate dan memproklamirkan slogan: “Credo ut intellegam” (aku percaya supaya aku bisa mengerti). Senada dengan Augustine, Tertullian menyatakan: “Credo quia absurdum” (aku beriman justru karena doktrin tersebut tidak masuk akal). Ini sangat kontra dengan Islam, dimana “rasio” sangat berperan dalam mengenal dzat Allah. Apa yang bertentangan dengan akal sehat, berarti ada yang “eror” dan harus dikritisi.
Dalam Islam, Allah menciptakan makhluk-Nya agar mereka mengenal-Nya lewat nama-nama-Nya yang baik (al-asma’ al-husna), sifatnya yang transenden: yang memiliki sifat kesempurnaan dan suci dari segala kekurangan.
Ketika mereka sudah mengetahui Allah ‘Azza wa Jalla sebagaimana mestinya, mereka melakukan ibadah kepada-Nya, yang tidak berhak diberikan kepada selain-Nya dan tidak mendekati-Nya kecuali dengan ibadah tersebut. Mereka juga memuji Allah swt. sebagaimna mestinya, sesuai dengan kemuliaan dzat-Nya dan keagungan otoritas-Nya. Ini dengan detail dijelaskan oleh Allah swt.: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS: Al-Thalaq [65]: 12).
Kata agar kamu mengetahui merupakan dalil bahwa tujuan dari penciptaan alam ini, baik alam atas maupun bawah; adalah untuk mengetahui Allah swt. Lengkap dengan nama dan sifat-sifat-Nya; yang dalam ayat tersebut disebutkan sebagiannya, yakni: kekuasaan total (al-qudrah al-syamilah) dan ilmu yang meliputi segala sesuati (al-‘ilm al-muhith). (Lihat, Dr. Yusuf al-Qaradhawi, Fushûl fî al-‘Ibâdah bayna al-Salaf wa al-Khalaf, dalam serial Nahwa Wahdah Fikriyyah li al-‘Āmilîna li al-Islâm (6), (Cairo: Maktabah Wahbah, 2005: 14).
Dengan demikian, terdapat perbedaan yang sangat prinsipil dalam konsep “Allah” dalam Yahudi, Kristen dan Islam. Dapat dibuktikan di dalam Al-Quran dan ulama-ulama klasik, bahwa Islam lah satu-satunya agama semit yang konsisten dalam melestarikan konsep “Allah”. Konsep Allah yang ‘nasionalistik’ adalah tidak benar dan harus ditolak. Dan konsep “Allah” yang ‘membutuhkan’ perantara (mediator) adalah mencederai kekuasaan dan keagungann-Nya. Maka, Islam menutup konsep “Allah” yang Mahasempurna dan tiada banding itu dengan firman Allah swt: “Laysa kamitslihi syai’un” (Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, ) (Qs. Al-Syura [42]: 11). Wallahu a‘lamu bi al-shawab

Buku Ekspedisi Wali Songo

0 komentar


Bila mendengar nama Wali Songo yang terngiang dipikiranku selama ini adalah sosok 9 tokoh utama penyebar agama Islam di Pulau Jawa,berpenampilan gagah dan kharismatis,dibekali dengan kesaktian ilmu kanuragan tingkat tinggi. Apa yang terlintas tentang Wali Songo mungkin terkontaminasi oleh apa yang kubaca di buku-buku sejarah dan apa yang kusaksikan di film-film lawas tentang Wali Songo. Namun paradigma tentang Wali Songo sekejap berubah setelah aku membaca buku Ekspedisi Wali Songo: Menyerap Sejarah Dalam Legenda.
Buku Ekspedisi Wali Songo menceritakan tentang perjalanan sekumpulan umat Muslim yang taat, yang mencari pencerahan spiritual melalui perjalanan ziarah ke makam dan situs-situs sejarah  Wali Songo. Rombongan peziarah yang berjumlah 10 orang ini menempuh jarak perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan. Rombongan melewati puluhan kota selama 7 hari tanpa henti. Dari perjalanan yang dijalani rombongan peziarah ini banyak tergali fakta-fakta sejarah dan kejadian yang diluardugaan.
Rombongan ekspedisi memulai perjalanan dari kota Bogor. Kota pertama yang menjadi tujuan rombongan adalah Cirebon,konon di kota ini terdapat makam Sunan Gunung Djati. Setelah melaksanakan sholat subuh di Mesjid Sunan Gunung Djati,rombongan ekspedisi langsung melakukan ziarah ke komplek pemakaman yang terletak di seberang Masjid Sunan Gunung Djati. Namun selama di komplek pemakaman tersebut,rombongan dihadapkan pada suasana yang kurang mengenakkan,yang sempat meluruhkan semangat para peziarah untuk melanjutkan ekspedisi (Bab 1)
Semangat pencarian pencerahan spiritual membawa rombongan peziarah menuju kota Demak. Disini rombongan seakan menemukan energi baru sewaktu melaksanakan sholat di Masjid agung demak. Masjid Demak sangat megah dengan empat buah Soko Guru yang bertuliskan nama Sunan Ampel,Sunan Kali Jaga, Sunan Gunung Djati,dan Sunan Bonang. Di Demak rombongan juga melakukan ziarah di komplek pemakaman Masjid Demak (Bab 2 & 3 ) Sekitar 15 menit setelah meninggalkan Masjid Demak,rombongan sampai di makam Sunan Kali Jaga di daerah Kadilangu. Suasana nyaman dan lingkungan yang terawat bersih dijumpai rombongan ekspedisi. Di komplek makam Sunan Kali Jaga ini rombongan ekspedisi begitu bersemangat membaca enam Rahasia Hidup Wejangan Sunan Kali Jaga: “Marsudi Ajining Sarira” , “Manembah”, “Mangabdi” , ” Maguru”, ” Martapa” , dan “Makarya” (Bab 4)
Perjalanan berlanjut ke kota Kudus, dimana Sunan Kudus dimakamkan. Di Masjid Menara Kudus rombongan mendapati pancuran tempat wudhu berarsitektur kuno (Bab 5) Ekspedisi berlanjut menuju desa Colo tempat Sunan Muria dimakamkan. Perjalanan menuju makam Sunan Muria membutuhkan energi ekstra karena harus melewati undakan tangga sepanjang 1 Km. Namun tekad membara dari rombongan ekspedisi mengalahkan lelah yang mendera. Rombongan pun sampai di makam Sunan Muria yang terletak diatas bukit (Bab 6)
Selanjutnya rombongan bermaksud menuju kota Tuban. Namun di kota Rembang tanpa sengaja rombongan melihat plang bertuliskan Makam Sunan Bonang. Akhirnya dengan rasa syukur peziarah berdoa bersimpuh di depan makam Sunan Bonang yang sederhana (Bab 7) Lalu di pebukitan hijau yang luas di Lamongan rombongan ekspedisi tiba di komplek makam Sunan Drajat (Bab 8) Selanjutnya tim ekspedisi menuju kota Gresik. Disana mereka berziarah ke makam Sunan Giri dan makam Maulana Malik Ibrahim. Di Gresik pula peziarah mendapati fakta bahwa beberapa pelaku sejarah penyebaran agama Islam tak tercatat dalam buku-buku sejarah (Bab 9 - 11 ) Di kota berikutnya Surabaya, rombongan peziarah menapakkan diri di Masjid Ampel tempat makam Sunan Ampel berada (Bab 12)
Cerita yang tertuang dalam buku Ekspedisi Wali Songo: Menyerap Sejarah Dalam Legenda bukanlah cerita perjalanan tentang plesiran lokasi obyek wisata sejarah. Tapi di dalam buku Ekspedisi Wali Songo ini dipaparkan asal usul dari para Wali Songo dan perjuangan Wali Songo menyebarkan syiar Islam di Pulau Jawa. Juga ada beberapa daftar literatur pendukung cerita tentang Wali Songo yang dituliskan di buku ini.
Bagi anda pecinta sejarah Indonesia,khususnya pecinta sejarah perkembangan syiar Islam di tanah Jawa, saya rekomendasikan anda untuk membaca buku Ekspedisi Wali Songo: Menyerap Sejarah Dalam Legenda, yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan spiritual.

“]jejak-walisongo-book
Buku Ekspedisi Wali Songo: Menyerap Sejarah Dalam Legenda 

Download Now

About This Blog

Lorem Ipsum

Lorem Ipsum

Reader Community

About Administrator

Foto Saya
perkembangan islam di indonesia
Lihat profil lengkapku