Koleksi Budaya Islam DIY Masuk Museum Islam Nusantara
Oleh Olivia Lewi Pramesti | 22-07-2011 | http://ngi.cc/npZ | arkeologi
Maufiroh Isnainto/Fotokita.net
Koleksi kebudayaan dan peninggalan
sejarah Islam di DIY akan masuk Museum Islam Nusantara yang rencananya
akan dibangun di kawasan makam Gus Dur yang berada di Jombang, Jawa
Timur.
Direktur Nilai Sejarah Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata Shabri Aliaman menjelaskan koleksi DIY
mewakili sejarah perkembangan Islam di Indonesia. "Museum ini akan
menampilkan berbagai koleksi perkembangan Islam di Nusantara, seperti
arsitektur masjid, kesusastraan Islam, hingga penulisan sejarah Islam
yang meliputi sejarah masuknya Islam ke Nusantara, termasuk peninggalan
budayanya," kata Shabri ketika melakukan kunjungan di Benteng Vredeburg
Yogyakarta, Kamis (21/7).
Saat ini, Kemenbudpar
sedang merancang tahap awal, yakni penyusunan sejarah Islam yang akan
menghasilkan naskah akademik. Penyusunan naskah akademik menjadi dasar
kajian tata koleksi. Naskah akademik ini diharapkan mempercepat
pembangunan museum yang sudah digagas beberapa bulan lalu.
Sementara
itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Djoko Dwiono mengatakan koleksi DIY
tidak secara merta dapat dipindahkan ke Museum Islam Nusantara.
Pemindahan koleksi ini membutuhkan proses yang lama seperti masalah MoU
hingga perizinan. “Saya agak ragu apakah koleksi DIY bisa dibawa kesana.
Koleksi tersebut adalah aset pemerintah daerah. Apalagi koleksi Islam
yang ada di keraton, itu adalah aset keraton dan tak mungkin dipindahkan
karena ada pemiliknya,” papar Djoko di ruang kerjanya di Dinas
Kebudayaan Yogyakarta, Jumat (22/7).
Djoko
menyarankan agar koleksi Islam milik Yogyakarta dibuatkan tiruan untuk
dipamerkan di tempat lain. Proses duplikasi dimulai tahun 2011 dan saat
ini masih dilakukan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan
mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. “Kami bisa
mempertontonkan koleksi asli bila Museum Islam Nusantara memang
mengadakan pameran temporer dengan tema khusus,”tambahnya.
Djoko
pun mengaku belum diajak berdikusi oleh Kementerian Pariwisata dan
Kebudayaan mengenai pemindahan koleksi budaya Islam DIY ke Museum Islam
Nusantara.
0 komentar:
Posting Komentar